Sabtu, 20 Oktober 2007

MAU KAYA ? MERANTAU !!! Bag 3



Tahun 2001 sampai 2004 saya praktek di Jakarta. Banyak terima kasih kepada senior saya drg. Gunarso Gunadi PhD, drg.Chairunnissa, SpBM, drg Desiana Damayanti, masih banyak lagi teman-teman dan senior yang tidak bisa saya sebut satu-satu. Dari mereka saya banyak belajar menjadi dokter gigi yang Profesional.

Begitu lulus seharusnya dokter atau dokter gigi harus PTT ke daerah. Tapi tidak begitu dengan saya. Saya tidak mau kerja diPuskesmas. Dalam bayangan saya kalau saya bisa tetap ada di kota maka kasus yang saya hadapi lebih kompleks dan begitu banyaknya seminar-seminar di Jakarta. Tentu saja ilmu saya akan bertambah banyak. Dengan pemikiran seperti itu setiap saya akan dipanggil pergi PTT ke daerah selalu saya cancel. Dan daftar PTT di Propinsi lain dengan berbagai macam alasan

Januari 2004 ada teman yang menginfokan ada lowongan kerja di RS PERTAMINA Balikpapan. Tawaran itu lewat begitu saja. Bulan Maret kembali saya teringat tawaran kerja itu. Pasalnya Bulan Juli mau tidak mau saya harus PTT ke Banten. Pilihan saya pindah dari Zona Nyaman saya di Jakarta, ambil peluang di Rumah Sakit atau PTT di Banten.

Tanpa beban saya ke Balikpapan mengikuti beberapa tes. Memang benar-benar tanpa beban. Karena niat saya ke Balikpapan selain tes juga mau silaturahmi dengan keluarga calon istri he…he…

Seminggu kemudian saya dihubungi pak Margono

“Dok, anda diterima, 3 hari lagi mulai kerja”

“What…. Kasih saya waktu 1 minggu untuk berpikir”

“Lho dok kenapa dipikir lagi. Susah masuk sini. Dari 9 calon dokter peringkat pertama. Kalo kelamaan saya tawarkan ke dokter peringkat 2. Gimana??”

“Oke..nanti saya hubungi lagi”

Setelah konsultasi dengan drg Gunarso, dia bilang

“Kalau saya masih muda seperti kamu saya ambil peluang itu. Jakarta sudah penuh. Mungkin kamu bisa lebih sukses di Balikpapan

Saya teringat dengan konsep MAU KAYA,MERANTAU…..

“Hei… kamu 3 tahun di Jakarta belum KAYA. Ayo MERANTAU lagi!!!” batinku

MAU KAYA ? MERANTAU !!! Bag 2




Dari kecil saya sudah terbiasa hidup merantau. Mengikuti karir orang tua sebagai pegawai negeri mengakibatkan saya terbiasa berpindah kota.

Lahir di Jayapura. TK di Semarang. SD di Purwokerto. SMP di Jember. Kuliah di Surabaya. Saya juga pernah merasakan tinggal di Bandung, Aceh, PekanBaru. Kesimpulan saya semuanya sama saja. Kita pasti dengan mudahnya bisa beradaptasi.

Tahun 2001 saya ditawari teman

“Hey Di… Mau nggak gantiin praktekku di Jakarta. Lumayan sebulan bisa dapat 2juta”

“Wuiiihh…. Mau dong”

2 hari kemudian saya pergi ke Jakarta. Mama papa cuma bisa bengong. Mungkin dalam hati mereka ini anak aneh. Kemarin enak-enak praktek di Surabaya tiba-tiba ngebet ke Jakarta. Mereka belum tau aja. KALO MAU KAYA, MERANTAU....

Setelah 2 bulan kerja disana saya pulang ke Surabaya. Kebetulan libur Hari Raya Idul Fitri. Kedatangan saya disambut bak orang SUKSES. Tentu saja mereka bangga. Anaknya jadi dokter gigi. Praktek di Jakarta lagi.

“Lho Di… Mana oleh-oleh buat Mama ???”

Aku cuma tersenyum saja

Di rumah, adik saya, Sari, rupanya memperhatikan perubahan di diri saya.

”Kakak kenapa? Kok diem aja”

Setelah didesak aku baru mengaku

“Aku gagal merantau.Tidak punya uang”

“Kok bisa?? Di Jakarta khan kerja”

“Emang kerja. Berangkat pagi pulang malam. Tapi gimana mau punya uang. Pasiennya tidak ada sama sekali. Bayangkan 2 bulan sama sekali tidak ada pasien. Jadi aku hidup dari uang tabungan aja.”

Sari pun terdiam merasakan kesedihanku

Bulan Syawal aku bertekad kembali ke Jakarta. Targetku kalau dalam 1 bulan tidak ada perubahan aku kembali ke Surabaya.

Sampai di Jakarta kutelepon teman-teman lama. Menyediakan diri menjadi dokter pengganti. Rata-rata mereka tanya “Kamu tinggal dimana ? Nanti kucarikan yang dekat rumahmu.”

“Aku dimana saja siap”

Namanya perantau = Pejuang Kehidupan

Alhasil saya praktek di 6 tempat sekaligus. Dalam sehari bisa praktek di 3 tempat yang berjauhan. Pagi, siang, malam full. Di atas ada foto kartu nama. Karena tempatnya tidak cukup jadi cuma 4 praktek aja yang ditampilkan. Itu juga jadinya kecil-kecil.Ada teman dari UI yang protes “Ini anak UNAIR praktek dimana-mana. Emangnya orang Jakarta tidak ada ya?”

“Sirik aja lu. Makanya usaha”

Makna yang saya ambil bahwa kalau kita yakin BISA melakukan sesuatu, Allah SWT akan mewujudkannya.

Saat itu saya adalah HARD WORKER belum tau konsep SMART WORKER

Bener-bener TDB

MAU KAYA ? MERANTAU !!! Bag 1

Kadang kita sering iri dengan orang Cina. Ada perbuatannya yang beda dikit kita timpali “Dasar Cina! Pulang sana ke kampungmu!!”

Kata-kata kasar ini saya dengar ketika saya tinggal diSurabaya

Kalo di Jakarta saya pernah dengar “Ee…kamu Jawa. Kampungan banget sih!”

Di Sumatra saya pernah dengar “ Memang orang Jakarta itu penjajah. Semua kekayaan dibawa kesana. Kita yang didaerah dapat ampasnya!!”

Astagfirullah….astaghfirullah…..

Coba kita introspeksi diri. Sebenarnya kita semua diciptakan sama. Semua manusia itu mulia. Lebih mulia lagi bila bermanfaat bagi orang lain. Kalo bisanya cuma ngumpat orang kapan dia punya waktu memikirkan membantu sesama ??

Fenomena di atas biasanya berawal dari kesuksesan etnis tertentu di daerah etnis lain. Coba kita perhatikan, rata-rata yang sukses diJakarta adalah pendatang. Tidak heran banyak orang Betawi merasa terpinggirkan.Di Jawa banyak orang Padang yang sukses, orang Jawa merasa terpinggirkan.Di Padang banyak orang Jawa yang sukses, orang Padang merasa terpinggirkan.

Para perantau adalah kelompok PEJUANG KEHIDUPAN. Dengan keberaniannya pergi ke daerah lain, mereka siap berjuang mati-matian untuk merubah nasib keluarganya. Sementara para penduduk asli yang sejak kecil berada di daerahnya sendiri, mereka sudah terbiasa hidup dengan lingkungannya. Mereka menjadi lemah dikarenakan memasuki Zona Nyaman. Mereka merasa kaget setelah ada pendatang baru yang tiba-tiba sukses

Tidak salah kalau Imam Syafi’i mengatakan:

Singa disebut Raja Hutan kalau dia keluar dari sarangnya

Kayu cendana harum baunya kalau keluar hutan

Mutiara mahal harganya kalau keluar dari Samudra

Merasa seperti Katak dalam tempurung ??? Ayo merantau!! Lihat negeri lain. Tunjukkan kemampuanmu. Jadilah orang yang SUKSES dan BERMANFAAT untuk orang lain

PENGUSAHA SURABAYA 3

Keesokan harinya setelah pertemuan itu saya ketemu lagi dengan pak Bambang. Kayaknya insting bisnisku mulai terasah, batinku. Beberapa kali saya mencoba melihat hal-hal disekitar yang bisa dijadikan bisnis.

“Pak saya ada bisnis bagus.”

“Apa itu ?”

“Kayaknya prospek besi bekas bagus pak. Kemarin saya baca di majalah ada pengusaha yang bisnis ini bla..bla..bla…” Sayapun menjelaskan panjang lebar mulai peluang, cara mengoordinir pengepul, sampai menjualnya.

Seperti biasa pak Bambang menimpali dengan antusias. Dia memang suka dengan ide-ide bisnis baru. Setelah mengorek informasi dari saya diapun memberi komentar

“Memang Di… Bisnis besi bekas itu prospek bagus. Hari Rabu ini saya akan ngirim besi bekas 10.000 Ton ke Semarang. Bisnis sampingan”

“Haaa….”saya cuma bisa bengong

“Pak Bambang ini kerja apa sih. Perumahan, Aspal, jual senjata, sparepart pesawat terbang, bimbingan belajar, kursus bhs Inggris, Dana Pensiun, Event Organizer, sekarang besi bekas”

“Terus terang semakin saya kenal bapak semakin saya tidak tau kerja bapak sebenarnya”

“He..he..he..” Dia pun terkekeh penuh kemenangan ”Udah habisin Sotomu.Nanti dingin.”

Dari perkenalan saya dengan pak Bambang sayapun mulai menyadari kalo mau KAYA harus punya MULTIPLE SOURCES INCOME. Duit mengalir dari mana saja.

Terakhir saya ketemu dengan pak Bambang bulan Agustus 2004. Saat resepsi pernikahan saya di Banua Patra, Balikpapan muncul sosok yang saya kenal betul. Pak Bambang menyalami saya sambil tersenyum.

“Subhanallah pak Bambang. Terima kasih jauh-jauh datang dari Surabaya. Surprise banget saya”

“Selamat ya Di… Semoga pernikahannya Barokah. Saya baru saja mendarat. Langsung kesini. Sori tidak bisa lama-lama. Aku mau langsung pergi. Biasa… ada proyek Batubara…”

PENGUSAHA SURABAYA 2

Setelah 2 tahun saya ketemu pak Bambang lagi. Tiba-tiba dia minta dicarikan supplier suku cadang pesawat terbang dan senapan tempur. Saya teringat pasien saya di Jakarta.Katanya dia pengusaha juga. Iseng saya telpon dia. Setelah saya utarakan ada yang cari suku cadang pesawat terbang dan senapan jenis tertentu, dia menyanggupinya

“Aku punya barangnya Dok. Saya lagi ada di Madiun.Kalo mau ketemu 5 jam lagi di Galaxy. Saya lagi cari Aspal buat proyek Gedung DPR di Penajam”

Allahu Akbar. Kaget 3 kali saya. Pertama kaget dengan bisnisnya pak Bambang yang “aneh”, kedua kaget karena penyuplai barang “aneh” itu orang yang saya “obok-obok” mulutnya beberapa hari lalu.Kaget ketiga karena pengusaha Jakarta minta Aspal. Tentu saja pak Bambang jagonya.

“Pak Bambang anda beruntung. Malam ini saya bisa pertemukan dengan orang dari Jakarta sekalian bapak bisa jualan Aspal. Jangan lupa hm…hm… komisi buat saya”

Sore itu saya pulang dengan tersenyum sambil membayangkan nilai transaksi nanti malam. Mau mandi dulu. Malam ini ada pertemuan penting. GOOD DEAL

PENGUSAHA SURABAYA 1

Masih ingat dengan pak Bambang bos saya dulu. Pertama kali bertemu saya merasa kurang sreg dengan penampilannya.Baju biru lengan panjang dengan kumis seperti Asterix lebih mengingatkan saya dengan petugas PLN yang mencatat meteran di rumah. “Inikah bos saya ? Katanya bisnisman, tapi kok "kusam” Belum lagi sesekali dia menyedot ingus. Pilek tidak sembuh-sembuh.

Setelah sebulan saya bekerja dengan dia yang saya ingat sangat susah menemuinya. Pernah suatu kali saya ingin rapat untuk persiapan Konser FARIZ RM di Surabaya dan Malang.Dari siang saya hubungi jawabannya selalu belum bisa ketemu. Akhirnya hari itu saya bisa bertatap muka dengan dia. Itupun jam3 pagi. Memang kerja di dunia hiburan tidak mengenal kantor maupun jam kerja.Jam berapapun kita bisa kerja, dimanapun kita bisa kerja. Yang penting ada HP dan fax. Ketemu di warungpun jadi.

Pernah juga saya ketemu dengan dia di kantornya didaerah JemurSari. Darisana saya tau dia pemegang perusahaan pemasok Aspal Wilayah Jawa Timur dan Bali. Perusahaannya termasuk besar. Bisa dilihat dari jumlah kapal pengangkut Aspal, bahkan mereka punya pelabuhan sendiri di daerah Banyuwangi. Perusahaannya juga mengelola beberapa ruko yang terletak di suatu kawasan perkantoran. Selain itu juga menyewakan beberapa lapangan Tenis. Selain itu pak Bambang juga memegang perusahaan Pengembangan Perumahan. Banyak banget bisnisnya.

Pernah juga saya mau ketemu dia

”Oke pak sekarang saya menuju JemurSari”

“Saya tidak ada disana Di… Kamu kesini aja.Kantorku yang di Ngagel”

“Kantornya pindah pak?’

“Bukan ini kantor yang lain”

Waduh bisnis apalagi nih orang, batin saya

Setelah saya ke kantor Ngagel baru saya tau kalo pak Bambang mengelola Dana Pensiun karyawan.

“Dana yang saya pegang 12 Milyar per tahun Di… Kadang-kadang bingung juga mau diputerin buat apa ya”

Wuiiihh…..

Saya paling tidak suka kalo ketemu pak Bambang dikantornya. Kalo ketemu jam 11 memang benar saya sudah didepan mejanya jam 11. Ketemu beliau. Tapi bisa dipastikan dia sedang menelepon orang-orang. Bertransaksi. Tangan kanan pegang telpon, tangan kiri pegang HP. Belum lagi sesekali ngecek mesin fax. Alhasil jam 11 janji ketemu, perbincangan baru bisa dimulai jam12. Akhirnya saya bisa menyimpulkan kenapa pileknya tidak sembuh-sembuh. Dia WORKAHOLIC tapi tidak memperhatikan dirinya sendiri. Makan siang aja sekretarisnya yang mengingatkan. Di kemudian hari kalo ketemu dia saya lebih suka ketemu di luar.

BUKU RICH DAD POOR DAD

Setelah saya lulus dari Fakultas Kedokteran Gigi Unair, berbeda dari kebanyakan teman-teman saya tidak mau praktek (memang sejak pertama kali masuk kuliah saya tidak begitu interest dengan dunia Kedokteran). Saya bergabung dengan Event Organizer. Alasan utama saya, katanya kerja di dunia entertainment duitnya banyak. Akhirnya selama 6 bulan saya malang melintang di bisnis hiburan.Keluar masuk CafĂ© dan Diskotik. Padahal sebelumnya saya tidak pernah tahu apa itu dunia malam. Sampai-sampai diledek teman-teman.”Andi…biasanya kamu dapat undangan pengajian, sekarang kok dapat undangan Fashion Show he…he….” Astaghfirullah benar-benar hidupku berubah. Tapi tetap aja saya tidak bisa menikmati masa itu.

Singkat cerita saya dipanggil bos.Dia menyuruh saya membaca sebuah buku.Katanya, “Andi, kalau kamu mau tau bagaimana cara menjadi kaya baca buku RICH DAD POOR DAD.” Segera saya cari buku itu di Gramedia.Dalam waktu singkat buku itu habis say a baca. Padahal saya tidak suka membaca. Dan setiap kali membaca buku tidak pernah habis terbaca.

Beberapa tahun kemudian saya bertemu dengan bos saya itu.

“ Pak Bambang… terima kasih ya sudah menunjukkan buku yang bagus buat saya. Terus terang buku itu banyak merubah cara berpikir saya tentang bekerja.”

“Buku yang mana ya ?”

“Itu lho RICH DAD POOR DAD”

“Ooo… yang itu.Baguslah kalau buku itu bermanfaat. Padahal dulu niat saya setelah kamu baca buku itu kamu gabung jadi downline MLM yang saya tekuni.”

“Sekarang masih jalan pak MLM nya?”

“Ndak udah berhenti.Enakkan bisnis”

Lho…dulu dia mau ngajak sekarang malah ndak minat. Anyway….terima kasih pak Bambang.

Akhirnya saya mulai baca buku ROBERT KIYOSAKI yang lain untuk pencerahan (seperti gambar di atas